Dapur ocha, 7 cara membuat tempe memilih dan menyimpan – Bunda pastinya ingin tahu bagaimana cara membuat tempe ?, kali ini kami akan memberikan infomasi cara mengolahnya. Selain itu bagi para pelaku bisnis pemula, atau wirausaha muda, dapat mengembangkan produsen tempe buatan sendiri. Selain higienis resep tempe homemade juga sudah aman di konsumsi, dan mengandung banyak protein bagi kesehatan tubuh.
Tempe termasuk kedalam kategori bahan makanan yang banyak di sukai masyarakat. Berbagai jenis menu yang dapat diolah dari produksi tempe ini, dan mempunyai rasa gurih, bernilai gizi yang cukup tinggi, serta harga tempe jauh lebih murah, cara membuatnya pun sangat mudah.
Daftar Isi
Beberapa Tips Cara Membuat Tempe Homemade
Kita selalu membeli tempe di supermarket, pasar tradisional dan juga warung terdekat. Dalam benak bunda mungkin ingin mengetahui bagaimana cara membuat tempe dengan mudah. Berikut kita simak di bawah ini proses mengolah tempe buatan sendiri.
Baca: Resep Tumis Tempe Pedas Manis Anak Rantau
1. Kacang Kedelai Bersihkan Dan Rendam
Pertama cara membuat tempe ialah membersihkan kacang kedelai, supaya kotoran seperti tanah, kerikil, dan ranting hilang semuanya. Kemudian rendam kacang kedelai selama 12 jam hingga 18 jam, dengan menggunakan air dingin yang bersih.
Pastikan seluruh permukaan kacang kedelai terendam sempurna, ini nanti berfungsi untuk tekstur kedelai jadi lebih lunak, dan mempercepat proses perebusan. Sementara dalam proses perendaman, kita juga remas kacang kedelai sesekali agar kulit ari terlepas, tambahkan biji-bijian untuk tingkatkan kandungan gizi yang lebih baik dalam membuat tempe.
2. Kulit Kacang Kedelai Di Buang Dan Rebus
Cara membuat tempe bagian kedua ialah, kita memilih dan membuang kulit ari kacang kedelai yang terlepas. Hal ini supaya lebih cepat, dalam mengolahnya lakukan dengan cara diayak, lalu cuci kembali sampai bersih.
Setelah bersih, kemudian rebus kacang kedelai sekitar 30 menit sampai 45 menit. Kemudian masak sampai lunak, supaya tekstur tempe yang dihasilkan tidak menjadi keras, gunakan air bersih dan bebas kaporit dalam merebusnya. Setelah itu lakukan pendinginan, dengan cara dikeringkan dan di dinginkan menggunakan saringan, atau kipas angin, tujuannya supaya ragi dapat menghasilkan fermentasi dengan baik.
3. Tambahkan Ragi Tempe
Kacang kedelai harus kering dalam membuat tempe nanti, dan dingin sebelum di tambahkan ragi. Apabila masih panas, mikroorganisme nantinya akan mati, sehingga proses membuat tempe tidak akan sempurna. Setelah itu campurkan dan aduk sampai rata kedelai dengan ragi, takaran yang dapat kia coba dalam setiap 1 kg kacang kedelai, membutuhkan ragi tempe sebanyak 1 sendok makan.
4. Proses Fermentasi Tempe
Selanjutnya kita bungkus kedelai dalam wadah kedap udara, dalam proses fermentasi tempe ini, Anda dapat menggunakan daun pisang atau plastik untuk membungkusnya. Apabila menggunakan plastik, lubangi sedikit pada bagiannya agar sirkulasi udara, pada kedelai bisa keluar dan masuk dengan sempurna.
Proses fermentasi tempe ini harus disimpan dalam suhu ruangan, sekitar 24 jam sampai 48 jam lamanya. Anda juga harus menjaga suhu ruangan, bila suhu terlalu panas, dapat membuat spora mati. Sebaliknya apabila suhu terlalu dingin akan membuat jamur tidak tumbuh, dan proses membuat tempe ini dinyatakan tidak sempurna.
Dalam membuat tempe tidak boleh ditumpuk, karena fermentasi nanti akan menghasilkan udara panas. Anda harus rajin cek tempe yang di buat, dan pastikan juga sirkulasi udara berjalan baik agar tekstur tempe nantinya sempurna.
5. Simpan Tempe dalam Kulkas
Setelah proses fermentasi tempe sekitar 48 jam, silahkan Anda cek teksturnya. Apabila tekstur tempe telah padat, dan memiliki aroma khas, maka proses fermentasi sudah selesai dan berhasil dilakukan. Tempe yang telah dibuat sendiri dapat langsung dimakan, atau disimpan dahulu, agar awet, simpan tempe dalam kulkas.
Baca: Resep Tempe Leunca Dengan Bumbu Sambel
6. Tips Memilih Tempe Dengan Baik
Tempe selalu dijual dalam kemasan daun atau plastik, cara memilih tempe dengan baik ialah memiliki aroma khas kedelai, tapi tidak menyengat saat menciumnya. Apabila tempe mempunyai aroma kimia atau tengik, lebih baik jangan dipilih atau membelinya.
Memilih tempe yang berwarna putih pucat, dan sebaiknya tidak membeli tempe dengan warna kuning, karena biasanya sudah diberikan zat pewarna. Perhatikan juga serabut jamur putih, yang menempel pada permukaan tempe. Pastikan Anda memilihnya dengan serabut berwarna putih, karena serabut abu, atau hitam menandakan tempe sudah mendekati busuk dan tidak baik untuk di konsumsi.
Selain itu Anda dapat memilih tempe dengan biji rapat, padat, dan sedikit keras. Karena hal ini menandakan bahwa kualitas tempe sangat bagus, jangan memilih yang terdapat biji kedelai masih terlihat berbulir (utuh), dikarenakan proses fermentasi tempe tersebut belum sempurna. Bila dimasak nanti, tempe akan mudah hancur, dan biji kedelai akan saling terpisah.
7. Tips Menyimpan Tempe Dengan Baik
Setelah kita memilih dan membeli tempe di pasar, terkadang tempe masih terasa hangat. Artinya proses fermentasi tempe belum sempurna dengan baik, yang perlu di lakukan ialah diamkan dalam suhu ruangan, sampai tempe dingin baru masukkan ke dalam kulkas.
Dalam menyimpan teme ke dalam kulkas, masukkan juga pada wadah kedap udara. Nah ada abaiknya bila tempe yang sudah di potong, kita harus cepat mengolahnya, apabila tidak segera di olah maka permukaan tempe akan menjadi kering dan akhirnya membusuk.
Ketika tempe di simpan ke dalam kulkas, teksturnya akan mampu bertahan selama 2 hari sampai 3 hari, sedangkan bila disimpan dalam freezer dapat bertahan sekitar 1 bulan. Dalam pengolahan tempe ada baiknya langsung di olah, karena bila di simpan terlalu lama, tekstur tempe akan berkurang termasuk dalam rasa dan aromanya.
Baca: 6 Resep Aneka Makanan Kacang Kedelai
Penutup
Itulah 7 cara membuat tempe memilih dan menyimpan, yang sudah dapur ocha sampaikan, semoga dapat memberikan manfaat dan wawasan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terima kasih sudah berkunjung ke dapurocha.com, sampai jumpa kembali di informasi kuliner lainnya.